Rabu, 03 Juli 2013

Mengejar restu Ayah -Part 9-

-Part 9-
Perpisahan?

***
'haruskah kuakhiri semua?' batin shilla sambil memandang keluar jendela mobilnya.

"shilla." panggil mamanya.

"kamu yakin nak?" tanyanya, shilla hanya menganggukkan kepalanya.



'Good bye cakka, i will always love you.'

'don't leave me shilla, i can't llife without you'

***

Mobil yang ditumpangi shilla dan keluarganya sudah memasuki pekarangan bandara. shilla sedari tadi hanya melihat keluar jendela.  mama wiwid khaawtir dengan shilla. ia -tante wiwid- tau bahwa anaknya ini sudah sangat mencintai kekasihna itu -cakka-.

"shill." panggil mama shilla. shilla hanya menoleh kearah mamanya.

"udah nyampe." ucap mama shilla. shilla hanya tersenyum dan turun dari mobil untuk mengeluarkan koper-kopernya dari bagasi mobil.

Degan bantuan mang ujang, akhirnya semua koper shilla berpindah tempat ke sebuah trolly besar yang telah disediakan leh pihak bandara. shilla mengacak-acak tas kecil yang bertenggel di lengan kanannya itu. ia mencari-cari tiket pesawatnya. tante wiwid yang menyadari gelagat anaknya itu langsung megeluarkan sebuah amplop yang berisi tiket, shilla memandang mamanya sambil menepuk dahinya sendiri.

"mama kok nggak bilang dari tadi sih?" tanya shilla sambil mengambil alih tiket itu.

Suara seorang audience menggema di bandara, mengumumkan bahwa keberangkatann ke aussi dengan pesawat blue air akan segera berangkat. shilla segera berpamitan dengan orang tuanya danlangsung berbalik arah menuju pintu masuk untuk check-in.

'life must go on cakka, aku selalu sayang kamuu sampai kapanpun :')'

***

Cakka memacu kecepatan motornya dengan kecepatan tinggi, ia berusaha menyingkat waktu agar bisa bertemu dengan shilla. dengan harap-harap cemas, cakka langsung memarkirkan motornya disembarang tempat dan langsung berlari menerobos orang-orang yang sedang berada di bandara.

'PErmisi.. Permisi." ucapcakka beberapa kali.

Ketika cakka melihat orang tua shilla, cakka langsung menghampiri mereka dan bertanya apakah shilla masih disini. namun, jawaban dari mulut mereka tak seperti yang cakka harapkan. pesawat yang ditumpangi shilla sudah terbang dari 5 menit yang lalu. tubuh cakka seakan tak bertulang lagi, ia terduduk lemas dilantai. tak mempedulikan anggapan semua orang tentang dirinya.

Tiba-tiba handphone cakka berbunyi. rio -sahabatnya menelfonnya, dengan malas cakka mengangkat telfon itu.

"lo dimana?!" tanya rio.

"bandara."

"apa?!"

"ngapain lo disana? hah?! acaranya mau mulai!"

"....."

"gue jemput lo."

KLIK
Sambungan pesawat telfon itu langsung di matikan oleh cakka.


***

"KAMU MAU BIKIN AYAH MALU DIDEPAN KELUARGA LAURENT DAN TAMU UNDANGAN PAPA?! NGGAK PUNYA OTAK KAMU!" ucap ayah tunggul sambil menonyor kepala cakka, cakka hanya diam saja. ibundha cakka memegang kedua bahu cakka dan mengelusnya lembut agar dapat memberi sedikit ketenangan untuknya.

"KAMU ITU! UDAH AYAH BILANG! HARI INI HARI TUNANGAN KAMU DENGAN PRISSY! DAN SEKARANG KAMU SUKSES MEMBUAT AYAH MALU DIDEPAN SEMUA ORANG! MAU DITAROH DIMANA MUKA AYAH INI! HAH?"

"ayah nggak pernah bisa ngertiin cakka. terserah ayah sekarang." ucap cakka yang langsung pergi meninggalkan ayah dan ibundanya diruang keluarga.

"DASAR ANAK KURANG AJAR!"

***

Setelah menempuh jarak berjam-jam, shilla akhirnya sampai di Bandar Udara Sydney Kingsford Smith. shilla segera mengemasi barang bawaanya dan turun dari pesawat. sampai didalam bandara, shilla segera mengaktifkan ponselnya dan segera mengambil trolly besar untuk mengangkut koper-kopernya yang besar dan ranselnya.

Saat sudah melewati pintu keluar bandara Sydney Kingsford Smith, shilla mengedarkan pandangannya ke segala arah. ia mencari seseorang sampai ada yang memanggil namanya. shilla menoleh dan tersenyum setelah tau siapa yang memanggilnya tadi. dengan cepat, shilla menghampiri orang yang memanggilnya taadi.

"shillaa! aaa.. omg miss you so bad girl." ucap angel -sepupu shilla-. shilla hanya tersenyum menanggapi angel.

Angel adalah sepupu shilla yang palig dekat dengannya -shilla-. Dulu, shilla dan angel selalu satu sekolah, kemana-mana selalu berdua. banyak yang bilang bahwa mereka seperti anak kembar. tapi, suatu hari saat mereka menginjak sma, angel dan keluarganya pindah ke aussi. dan itu adalah awal perpisahan mereka.

"ashilla? can you speak any one word?" tanya angel yang sedari tadi memperhatikan sikap diam shilla. tak biasa seperti ini. basanya shilla kalo ketemu angel pasti ceria, sekarang kok mendung.

"ashillaaa?" panggil angel lagi. karna jengkel tak ada respon dari shilla. akhirnya angel meneriaki nama shilla tepat ditelinga shilla. silla langsung menonyor kepala angel.

"what the hell? angel?!" teriak shilla sambil menjewer telinga angel. angel hanya meringis dan membentuk jarinya seperti huruf v

Selama perjalanan menuju rumah sepupunya. shilla hanya diam sambil memandangi ponselnya. tak terasa kristal-kristal itupun jatuh kepermukaan pipi shilla , dengan cepat ia menyerka air matanya agar angel tak mengetahuinya.

Mobil angel tiba-tiba berhenti disebuah kawasan perbelanjaan yang besar di sydney. Queen Victoria Building. shilla segera mengedarkan pandangannya ke arah bangunan pusat perbelanjaan ini. mall ini sangat elegan, bangunan yang dibuat sekitar tahun 1890-an itu tetap berdiri kokoh dan indah.

Shilla mengeluarkan kamera DSLR'nya untuk mengabadikan gambar pusat perbelanjaan ini. angel segera menarik shilla yang sedang asyik membidik obyek gambarnya. shilla mendengus kesal. ia pasrah dengan tangannya yang ditarik angel itu. jujur, ia takut tersesat disydney.

"this is good or bad?" tanya angel sambil menunjukkan sebuah drees pendek tanpa lengan dengan warna hijau tosca dan dihiasi oleh pita yang melingkar pada pinggang.

"nice." ucap shilla singkat dan cuek.

"ayoo go home angel, i'm tired." ucap shilla, angel akhirnya membayar kekasir baju yang ia pilih tadi. lalu menuju mobil.

"you know, the clothes there are very nice and fashionable." ucap angel dengan nada kecewa. dasar otak shopping, pikirku.

Sesampainya dirumah angel, shilla sangat keagum dengan bangunan rumah tn. pieter yang sederhna tapi elegan.

"your room up there. next to my room. I was shopping  bye shilla. if there is anything call me babe. see you"ucap angel yang langsung meninggalkan shilla.

tanpa pikir panjang, shilla langsung menyeret kopernya menuju ruang dua. setelah sampai dikamar barunya. shilla segera memindahkan baju-bajunya dari koper ke almari berkaca yang memiliki 3 pintu itu. kemudian, shilla menata barang-barangnya atau barang-barang pemberian cakka untuk menghiasi ruangan barunya itu.

Shilla memandangi kamar barunya itu. sangat besar, pikirnya. dikamarnya ini ada sebuah tempat tidur king size, tv lcd 34 inch, almari, meja rias, meja belajar, dan barang-barang mewah lainnya. shila memandangi balkon kamarnya, ia mberjalanmenuju balkon kamarnya yang mengarah langsung ke arah kota sydney yang ramai. angin berhembus kencang.

***

Cakka segera keluar dari rumahnya dan langsung memacu ninja hitamnya menuju bukit pelangi. saat melewati tikungan tajam, cakka yang pikirannya sedang kacau tak memperhatikan jalan.

BRUUKK
sebuah truk dengankecepatan tinggi, menabrak motor ninja cakka, cakka terpental jauh ke bawah bukit.

Jalanan sangat sepi, keadaan jojga sore ini mendung. jarang ada orang yang melewati jalan ini. akhirnya supir truk itu berjalan meninggalkan tempat kejadian itu.

CAkka jatuh kebawah bukit, tubuhnya berlumuran darah. tangan dan kakinya sulit untuk digerakkan. tak ada seorangpun yang mengetahuinya.

PRANGGG
tak sengaja shilla menyenggol pigura desebelahnya yang berisi fotonya dan cakka sewaktu kecil, hati shilla tak enak. dengan cepat, shilla memunguti pecahan kaca dari figra tersebut. aww, rintih shilla karna jarinya tergores kaca.

'apa yang terjadi tuhan?'

'setiap pertemuan passti ada perpisahan'

"Cakka?"
picture by : @CSFevers_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar