Selasa, 28 Mei 2013

Mengejar Restu Ayah -Part 4-

Mengejar Restu Ayah
 -Part 4-
Gadis itu?

***
"apa lo akan balik sama gdais masa lalu lo itu kka? gue takut kalo lo balik sama dia, hati ge udah sepenuhnya buat lo. gue nggak tau gimana hidup gue tanpa lo." ucap shilla sambil memperhatikan cincin pemberian cakka yang berada di jari manis kanannya.

"KETZIA LAURENTYA, sahabat masa kecil cakka sekaligus mantannya cakka sewaktu dia smp."

'iya cia my wuff'

***

I can see you if you're not with me
i can say to my self if you're okay
i can feel you if you're not with me
i can reach you my self, you show me the way

Lagu bondan prakoso-not with me itu mendominasi ruangan bernuansa biru laut tersebut. sang pemilik kamar tengah termenung di depan jendelanya sambil menerawang jauh keluar. semua memori-memori indah bersama sang pacar masih jelas terekam diotaknya. saat cakka menyamar menjadi badut untuk menghibur shilla ketika ia kehilangan agni, kakak kandungnya. saat cakka membeli semua balon yang dijual seorang kakek ditaman hanya untuk meminta maaf pada shilla. saat-saat indah lainnya terus terngiang-ngiang dipikirannya. tanpa ia sadari satu persatu air matanya jatuh membuat anak sungai dipipinya.

saat sedang mengenang masa-masa itu, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, sontak shilla menoleh kebelakang. jangtungnya berdegub kencang, nafasnya mulai tak teratur, rasanya shilla ingin lari dari tempat ini.

"ngapain kesini?" ucap shilla langsung buang muka.

"nggak papa sih, cuma lagi kangen sama pacar gue yang cantik ini." ucap cakka sambil menaruh dagunya dipundak shilla(?)

"bukannya lo udah punya cewek baru ya?"

"siapa?" tanya cakka sambil berlutut di depan shilla sambil memegang tangannya. shilla hanya memalingkan wajahnya.

"siapa lagi kalau bukan KETZIA LAURENTYA." jawab shilla penuh penekanan.

"HHAHAHA orangnya udah balik keasalnya kok, kemarin itu gue cuman nganter dia muter-muter jogja buat cari oleh-oleh untuk pacarnya dijakarta." Shilla hanya ber'O' ria.

"nah, kaki lo udah sembuh nih, kita  jalan yuk?"

"kemana?"

"ada deh. cepet ganti baju. gue tunggu di bawah. see you my heart." ucap cakka sambil mencium pipi shilla. shilla hanya menunduk karena tersipu atas perlakuan cakka barusan.

***

Setelah30 menit cakka menunggu shilla, akhirnya shilla muncul dari tangga (?) Cakka melongo melihat penamplan shilla yang jauh beda dari cia. Bajubiru malam tanpa lengan, celana jeans selutut, sepatu ket merah, dengan rambut dikucir kuda tanpa menyisakan poni, sangat cantik beda dengan cia yang ribet gaya berpakaiannya.

Cakka meminta izin kepada mamanya shilla untuk menculik anaknya sampai malam, setelah meminta izin kepada calon mertua cakka langsung tancap gas menuju tempat yang akan ia kunjungi bersama shilla.

Perjalanan meuju tempat tersebut memakan waktu 1 jam. shilla sedari tadi tak berhenti menguap. Cakka yang melihat kekasihnya ngantuk berat itu menyuruhnya untuk tidur dan cakka berjanji kalau sudah sampai ditempatnya ia akan membangunkan shilla.

***

Lereng merapi, ya ini tujuan cakka. menurutnya, disini ia bisa melihat kota jogja yang ramai. ia tak tega membangunkan shilla yang terlelap itu, ia memutuskan untuk keluar sebentar. beberapa menit kemudian, shill terbangun dari tidur lelapnya itu.

"loh, udah sampai? cakka mana? sialan tu anak gue ditinggalin."

saat keluar dari mobil cakka, shilla dikejutkan oleh pemandangan kota jogja yang indah sekali. subhannallah, satu kata yang bisa diucapkan shilla saat ini. saat asyik memperhatikan sekitarnya, sepasang tangan melingkar di pinggangnya yang ramping itu. ia membalikan badannya. dirinya seperti tak bertulang ketika jarak antara wajahnya dan wajah cakka sangat dekat, semakin dekat hingga nafas mereka saling beradu dan... dan... dan... tak ada lagi jarak antara wajah mereka (?)

Shilla mendorong pelan bahu cakka. "nggak sopan, ini tempat umum cakka." ucap shilla sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"ya udah kalo gitu dimobil aja." balas cakka sambil mengedip-kedipkan matanya.

"kenape mata lo? mulai katarak?" ujar shilla sekenanya. cakka hanya memanyunkan bibirnya. Dua sejoli itu asyik bercanda sambil jalan beriringan melihat tempat yang pernah dilalui oleh lahar panas itu.

Shilla melihat seorang nenek-nenek yang membawa beberapa bunga edelwis. shilla sangat kagum dengan bunga yg dibawa oleh nenek-nenek itu tadi. tanpa pikir panjang shilla langsung menarik cakka menuju nenek-nenek penjual bunga edelwis tersebut.

"satu berapa nek?"

"hanya 25ribu non."

"saya beli sepuluh ya nek."

"yang bener non? maksih ya non."

"sama-sama nek."

***

Sudah 3jam mereka -cakka dan shilla- mengitari lereng gunung merapi ini. cakka dan shilla menunggu matahari kembali tenggelam. saat ini, cakka dan shilla duduk di bangku dengan posisi shilla duduk mamangku kepala cakka dan memainkan rambutnya yang agak gondrong tersebut.

"makasih ya untuk hari ini." ucap cakka sambil memainkan ujung rambut shilla.

"gue yang harusny bilang makasih ke elo. makasih udah ngisi hari-hari gue dengan penuh warna, makasih udah perjuangin cinta kita walaupun harus nentang ayah lo sendiri. jujur, gue nggak mau bikin lo jadi durhaka sama ayah lo."

aku masih cinta
aku masih sayang
walau kau sakiti hatiku

Lagu masih cinta-ashilla terdengar nyaring dari handpone cakka. tertera di layar led hpnya "Dad's calling". cakka meminta izin kepada shilla untuk menerima telfon dan menjauh dari shilla.

"ya yah?"



"apa?! dimana yah?"

"....."

"iya.. iya.. cakka segera kesana."

"siapa kka?" tanya shilla.

"mama kecelakaan shill, dia sekarang dirumah sakit bunda harapan.
Cakka dan shilla segera menuju parkiran pintu masuk ke lereng merapi. cakka berlari sambil menggenggam tangan shilla.

***

RS. Bunda Harapan

"sus, kamar atas nama idha soebadri dimana?"

"bangsal anggrek nomor 119 mas." tanpa mengucapkan kata terimakasih, cakka langsung berlari menuju kamar yang disebut oleh suster tersebut. shilla berlari mengejar cakka. tiba-tiba shilla kehilangan keseimbangan, seorang pemuda dibelakangnya reflek langsung menangkap tubuh shilla agar tak jatuh ke lantai, shilla langsung berdiri dan mengcapkan terimakasih lalu pergi kekamar bunda idha.

'ashilla? boleh juga.''

shilla memutar hendle pintu dengan hati-hati. bunda idha tersenyum melihat shilla datang. sedangkan ayah tunggul? hanya menatap sinis shilla. cakka langsung menghampiri shilla yang masih mematung didepan pintu dan menggandengnya untuk mendekat ke bunda idha.

Keheningan memenuhi ruangan tersebut, sampai ada seorang gadis cantik yang membuka pintu kamar rawat bunda idha. cakka tertegun melihatnya, ayah tunggul tersenyum manis. sedangkan shilla dan bunda ida? mereka menatap wanita itu dengan heran.

"permisi om."

"kamu anaknya rusdi ya?" gadis itu hanya mengangguk lalu menghampiri ayah tunggul. ia mencium tangan ayah tungul dan bunda ida, tak lupa juga ia salaman dengan cakka-shilla.

"loh? kamu yang tempo hari nabrak aku di rs. intan permai kan?"

"jadi kamu... aduh maaf ya waktu itu aku nggak bisa nolongin kamu, soalnya pacarku kecelakaan."

"dia kecelakaan?" tanya ayah tunggul dengan  nada sinis.

'i.. iya.. om" jawab shilla dengan terbata-bata.

"makanya, kalo nggak bisa nyetir nggak usah sok-sokan bawa mobil deh. dasar gadis labil SOK."

"saya permisi dulu om, tan, kka." shilla berlalu meninggalkan ruang rawat bunda idha.

"nggak sopan." dumel ayah tunggul.

"oiya, prissy, ini cakka anak om. dan cakka, ini prissy anaknya om rusdi."

cakka dan prissy pun bersalaman.

"cakka."

"prissy."

***

"gadis itu?" ucap shilla

***

Ancur banget kan?soalnya udah ngantuk, maaf jelek banget :(
Siapa ya cowok yang nolongin shilla waktu mau jatuh itu? hmm..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar