Selasa, 28 Mei 2013

Mengejar Restu Ayah -Part 4-

Mengejar Restu Ayah
 -Part 4-
Gadis itu?

***
"apa lo akan balik sama gdais masa lalu lo itu kka? gue takut kalo lo balik sama dia, hati ge udah sepenuhnya buat lo. gue nggak tau gimana hidup gue tanpa lo." ucap shilla sambil memperhatikan cincin pemberian cakka yang berada di jari manis kanannya.

"KETZIA LAURENTYA, sahabat masa kecil cakka sekaligus mantannya cakka sewaktu dia smp."

'iya cia my wuff'

***

I can see you if you're not with me
i can say to my self if you're okay
i can feel you if you're not with me
i can reach you my self, you show me the way

Lagu bondan prakoso-not with me itu mendominasi ruangan bernuansa biru laut tersebut. sang pemilik kamar tengah termenung di depan jendelanya sambil menerawang jauh keluar. semua memori-memori indah bersama sang pacar masih jelas terekam diotaknya. saat cakka menyamar menjadi badut untuk menghibur shilla ketika ia kehilangan agni, kakak kandungnya. saat cakka membeli semua balon yang dijual seorang kakek ditaman hanya untuk meminta maaf pada shilla. saat-saat indah lainnya terus terngiang-ngiang dipikirannya. tanpa ia sadari satu persatu air matanya jatuh membuat anak sungai dipipinya.

saat sedang mengenang masa-masa itu, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, sontak shilla menoleh kebelakang. jangtungnya berdegub kencang, nafasnya mulai tak teratur, rasanya shilla ingin lari dari tempat ini.

"ngapain kesini?" ucap shilla langsung buang muka.

"nggak papa sih, cuma lagi kangen sama pacar gue yang cantik ini." ucap cakka sambil menaruh dagunya dipundak shilla(?)

"bukannya lo udah punya cewek baru ya?"

"siapa?" tanya cakka sambil berlutut di depan shilla sambil memegang tangannya. shilla hanya memalingkan wajahnya.

"siapa lagi kalau bukan KETZIA LAURENTYA." jawab shilla penuh penekanan.

"HHAHAHA orangnya udah balik keasalnya kok, kemarin itu gue cuman nganter dia muter-muter jogja buat cari oleh-oleh untuk pacarnya dijakarta." Shilla hanya ber'O' ria.

"nah, kaki lo udah sembuh nih, kita  jalan yuk?"

"kemana?"

"ada deh. cepet ganti baju. gue tunggu di bawah. see you my heart." ucap cakka sambil mencium pipi shilla. shilla hanya menunduk karena tersipu atas perlakuan cakka barusan.

***

Setelah30 menit cakka menunggu shilla, akhirnya shilla muncul dari tangga (?) Cakka melongo melihat penamplan shilla yang jauh beda dari cia. Bajubiru malam tanpa lengan, celana jeans selutut, sepatu ket merah, dengan rambut dikucir kuda tanpa menyisakan poni, sangat cantik beda dengan cia yang ribet gaya berpakaiannya.

Cakka meminta izin kepada mamanya shilla untuk menculik anaknya sampai malam, setelah meminta izin kepada calon mertua cakka langsung tancap gas menuju tempat yang akan ia kunjungi bersama shilla.

Perjalanan meuju tempat tersebut memakan waktu 1 jam. shilla sedari tadi tak berhenti menguap. Cakka yang melihat kekasihnya ngantuk berat itu menyuruhnya untuk tidur dan cakka berjanji kalau sudah sampai ditempatnya ia akan membangunkan shilla.

***

Lereng merapi, ya ini tujuan cakka. menurutnya, disini ia bisa melihat kota jogja yang ramai. ia tak tega membangunkan shilla yang terlelap itu, ia memutuskan untuk keluar sebentar. beberapa menit kemudian, shill terbangun dari tidur lelapnya itu.

"loh, udah sampai? cakka mana? sialan tu anak gue ditinggalin."

saat keluar dari mobil cakka, shilla dikejutkan oleh pemandangan kota jogja yang indah sekali. subhannallah, satu kata yang bisa diucapkan shilla saat ini. saat asyik memperhatikan sekitarnya, sepasang tangan melingkar di pinggangnya yang ramping itu. ia membalikan badannya. dirinya seperti tak bertulang ketika jarak antara wajahnya dan wajah cakka sangat dekat, semakin dekat hingga nafas mereka saling beradu dan... dan... dan... tak ada lagi jarak antara wajah mereka (?)

Shilla mendorong pelan bahu cakka. "nggak sopan, ini tempat umum cakka." ucap shilla sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"ya udah kalo gitu dimobil aja." balas cakka sambil mengedip-kedipkan matanya.

"kenape mata lo? mulai katarak?" ujar shilla sekenanya. cakka hanya memanyunkan bibirnya. Dua sejoli itu asyik bercanda sambil jalan beriringan melihat tempat yang pernah dilalui oleh lahar panas itu.

Shilla melihat seorang nenek-nenek yang membawa beberapa bunga edelwis. shilla sangat kagum dengan bunga yg dibawa oleh nenek-nenek itu tadi. tanpa pikir panjang shilla langsung menarik cakka menuju nenek-nenek penjual bunga edelwis tersebut.

"satu berapa nek?"

"hanya 25ribu non."

"saya beli sepuluh ya nek."

"yang bener non? maksih ya non."

"sama-sama nek."

***

Sudah 3jam mereka -cakka dan shilla- mengitari lereng gunung merapi ini. cakka dan shilla menunggu matahari kembali tenggelam. saat ini, cakka dan shilla duduk di bangku dengan posisi shilla duduk mamangku kepala cakka dan memainkan rambutnya yang agak gondrong tersebut.

"makasih ya untuk hari ini." ucap cakka sambil memainkan ujung rambut shilla.

"gue yang harusny bilang makasih ke elo. makasih udah ngisi hari-hari gue dengan penuh warna, makasih udah perjuangin cinta kita walaupun harus nentang ayah lo sendiri. jujur, gue nggak mau bikin lo jadi durhaka sama ayah lo."

aku masih cinta
aku masih sayang
walau kau sakiti hatiku

Lagu masih cinta-ashilla terdengar nyaring dari handpone cakka. tertera di layar led hpnya "Dad's calling". cakka meminta izin kepada shilla untuk menerima telfon dan menjauh dari shilla.

"ya yah?"



"apa?! dimana yah?"

"....."

"iya.. iya.. cakka segera kesana."

"siapa kka?" tanya shilla.

"mama kecelakaan shill, dia sekarang dirumah sakit bunda harapan.
Cakka dan shilla segera menuju parkiran pintu masuk ke lereng merapi. cakka berlari sambil menggenggam tangan shilla.

***

RS. Bunda Harapan

"sus, kamar atas nama idha soebadri dimana?"

"bangsal anggrek nomor 119 mas." tanpa mengucapkan kata terimakasih, cakka langsung berlari menuju kamar yang disebut oleh suster tersebut. shilla berlari mengejar cakka. tiba-tiba shilla kehilangan keseimbangan, seorang pemuda dibelakangnya reflek langsung menangkap tubuh shilla agar tak jatuh ke lantai, shilla langsung berdiri dan mengcapkan terimakasih lalu pergi kekamar bunda idha.

'ashilla? boleh juga.''

shilla memutar hendle pintu dengan hati-hati. bunda idha tersenyum melihat shilla datang. sedangkan ayah tunggul? hanya menatap sinis shilla. cakka langsung menghampiri shilla yang masih mematung didepan pintu dan menggandengnya untuk mendekat ke bunda idha.

Keheningan memenuhi ruangan tersebut, sampai ada seorang gadis cantik yang membuka pintu kamar rawat bunda idha. cakka tertegun melihatnya, ayah tunggul tersenyum manis. sedangkan shilla dan bunda ida? mereka menatap wanita itu dengan heran.

"permisi om."

"kamu anaknya rusdi ya?" gadis itu hanya mengangguk lalu menghampiri ayah tunggul. ia mencium tangan ayah tungul dan bunda ida, tak lupa juga ia salaman dengan cakka-shilla.

"loh? kamu yang tempo hari nabrak aku di rs. intan permai kan?"

"jadi kamu... aduh maaf ya waktu itu aku nggak bisa nolongin kamu, soalnya pacarku kecelakaan."

"dia kecelakaan?" tanya ayah tunggul dengan  nada sinis.

'i.. iya.. om" jawab shilla dengan terbata-bata.

"makanya, kalo nggak bisa nyetir nggak usah sok-sokan bawa mobil deh. dasar gadis labil SOK."

"saya permisi dulu om, tan, kka." shilla berlalu meninggalkan ruang rawat bunda idha.

"nggak sopan." dumel ayah tunggul.

"oiya, prissy, ini cakka anak om. dan cakka, ini prissy anaknya om rusdi."

cakka dan prissy pun bersalaman.

"cakka."

"prissy."

***

"gadis itu?" ucap shilla

***

Ancur banget kan?soalnya udah ngantuk, maaf jelek banget :(
Siapa ya cowok yang nolongin shilla waktu mau jatuh itu? hmm..

Kamis, 23 Mei 2013

Mengejar restu Ayah -Part 3-


-Part 3-
 Gadis Masa Lalu?



 ***


"bangsal mawar nomor 342, mas." tanpa mengucapkan terima aksih, cakka langsung berlari menuju bangsal mawar.

BRUKK
cakka menabrak seorang wanita sampai terjatuh, ia hanya mengucapkan 1 kata 'sorry' dan langsung berlari pergi tanpa membantu wanita itu.

'itukah cakka nuraga? sangat tampan, gue harus bisa jadi pacarnya biar bisa mendongkrak karier gue dan menghancurkan shilla. hahaha.' batin wanita yang ditabrak cakka tadi.


***


Cakka terus berlari, ia menabrak beberapa orang yang lalu lalang dirs tersebut. Cakka tak mempedulikan ocehan orang-orang yang ditabraknya. pikirannya kacau, cakka terus berlari dan baru berhenti ketika melihat ruangan bernomor 342. Secepat mungkin cakka memutar handle pintu ruangan tersebut dan mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan. Pandangannya berhenti ketika melihat seorang gadis yang sangat ia cintai terbaring lemah di ranjang.

"shilla."ucapnya lirih, namun shilla bisa mendengarnya. shilla menoleh ke arah cakka. cakka langsung berlari kearah ranjang dan memeluk shilla yang terbalut perban dibeberapa bagian tubuhnya.

"maafin gue." bisik cakka tepat ditelinga shilla. Shilla hanya terdiam.

"gu.. gue.. gue maafin lo kok." ucap shilla sambil menahan air matanya agar tak membuat sungai dipipinya.


Cakka melepaskan pelukannya dan tersenyum manis kepada shilla sebagai ucapan terima kasih. lalu merekapun tenggelam dalam diam. cakka mencoba membuka pembicaraan.

"shill." panggil cakka, shilla hanya menoleh dan menatap cakka dengan tatapan bertanya (?)

"soal kemaren itu, gue sama oik..." Cakka menceritakan semua tentang kejadian tadi siang saat oik dan dirinya bertemu di mall.

Siang itu, cakka sedang mencari cincin untuk shilla sebagai hadiah anniv mereka yang ke-6. tak sengaja ia bertemu dengan oik, saat ingin menyapanya tiba-tiba oik bergelayut mesra di lengan kananya. cakka menatapnya dengan tatapan ingin membunuh. oik yang menyadari tatapan cakka itu langsung berbisik tepat di telinga cakka "aku dikejar sama ozy, tolong bantuin aku kali ini aja. abis itu aku akan pergi dari kehidupanmu dan aku akan membatalkan perjodohan kita. oke? please, tolongin aku kali ini aja" Cakka hanya mengangguk dan menjalankan actingnya dengan oik.

"siapa dia ik?"

"dia tunanganku." ucap oik yang masih bergelayut mesra dilengan cakka.

"lo siapa? jangan pernah ganggu tunangan gue lagi." ucap cakka. Ozy pun langsung meninggalkan mereka. oik segera melepaskan tangannya dari lengan cakka.

"makasih banget, kita makan dulu yuk kka. nanti aku kasih tau tentang rencana pembatalan perjodohan kita. ok?" ucap oik sambil mengedipkan sebelah matanya dan berjalan mendahului cakka.

sesampainya di foodcourt, mereka -cakka dan oik- langsung duduk dan memesan makanan. oik segera menceritakan tentang rencananya itu, dan oik juga menceritakan bahwa ia sudah punya pacar di jakarta nama pacarnya adalah obiet. Setelah selesai makan, oik berpamitan kepada cakka untuk pulang ke hotel dan langsung bertolak ke jakarta. Cakka kembali melakukan perburuan cincin untuk shilla.

"jadi waktu itu.... (menghela nafas) maafin gue ya kka udah nggak percaya sama lo." cakka hanya tersenyum.

"nggak pap kodok cantikku, ini (nyodorin kota perhiasan yang berbentuk love)."

"ini apaan kka?"

"happy anniv 6th sayang. (nyium kening shilla)."

"sorry, gue nggak bisa kasih lo hadiah. dan selama 6th ini mungkin ge belum bisa buat lo bahagia kka."

"dengan lo disamping gue aja gue udah bahagia bange kok shill, sekarang buka deh." ucap cakka. shila langsung membuka kota perhiasan yang diberi oleh cakka.

"(kaget) bagus banget kka cincinnya :)."

"sini aku pakein cincinnya."

"makasih." ucap shilla

"didalam cincin ini, ada ukiran nama gue sama lo. gue harap kita akan slalu bersama sampai maut memisahkan kita. o iya, kenapa lo bisa sampai kecelakaan sih?"

"waktu itu...."

Shilla berlari menuju mobilnya dengan menerobos hujan. ia langsung masuk ke mobil honda jazz merahnya. disitu, ia menangis sejadi-jadinya. rasa perih masih melanda pipinya. "SHILLA" shilla mendengar teriakan cakka. ia langsung menyalakan mesin mobilnya dan memacunya dengan kecepatan tinggi. pikirannya saat ini sangat kacau. ia tak mempedulikan rambu-rambu lalu lintas, beberapa lampu merahpun ia terobos *jangan ditiru* Saat ia menghadapi tikungan tajam, ia tetap tak mengurangi kecepatan mobil nya. sampai ia melihat anak kecil yang akan menyebrang ditikungan itu. shilla langsung menginjak rem mobilnya. tapi nihil, mobilnya tak kunjung berhenti. akhirnya ia membilih membanting stir kekiri dan menarak trotoar. anak kecil yang hampir shilla tabrak langsung berteriak meminta tolong. beberapa warga sekitar langsung mengerumuninya dan segera melarikan shilla kerumah sakit.

"makanya, lain kali hati-hati." nasehat cakka, shilla hanya memanyunkan bibirnya. cakka tertawa melihat tingkah kekasihnya itu.


***


Hari sudah malam, cakka memutuska untuk menelfon ayahnya agar beliau tak khawatir. Cakka memutuskan untuk istirahat di rumah sakit. saat akan memejamkan matanya, cakka mendengar bunyi yang ditimbulkan oleh perutnya, ia sadar sejak tadi siang belum ada sedikitpun makanan yang masuk ke perutnya.

"gue beli makan dulu ya shil, mau pesen apa?"

"ice cream ya kka."jawab shilla dengan semangat. cakka menghampirinya dan mengelus rambut shilla dengan penuh kasih sayang. Kamu lucu, dua kata yang keluar dari mulut cakka dan dua kata tersebut berhasil membuat shilla tersipu.

Cakka meninggalkan ruangan shilla sambil memegang perutnya yang sedang bawel tersebut. Cakka tak melihat jalan karena sibuk ngomelin perutnya *aneh* tiba-tiba ia menabrak seorang wanita *nabrak terus kerjaannya*

BRUKK
aduh, sebuah kata yang diucapkan oleh cakka dan wanita tersebut. Cakka segera berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantu wanita tersebut. matanya seakan ingin keluar dai tempatnya ketika melihat siapa wanita yang ditabraknya.

"cia.."

"ca... cakka ya? aaaa (memeluk cakka) makin ganteng aja kamu ."

"apa kabar cia?"

"baik, kamu?"

"alhamdulillah baik."

tiba-tiba perut cakka berbunyi, hal tersebut membuat wanit itu -cia- tertawa. akhirnya cia mengajak cakka untuk barengan menuju foodcourt. keika sampai di foodcourt, cakka langsung memesan beberapa makanan yang dibungkus untuk dibawa keruang rawat shilla. cia menatap cakka dengan heran.

"buat aku dan shilla." ucap cakka singkat sambil mengambil 2 buah ice cream magnum.

"pacarmu ya?" tanya cia, cakka hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan cia.

"sakit apa kka?"

"kecelakaan tadi siang di deket bugel." cia hanya mengannguk-angguk dan membulatkan mulutnya.

Cakka dan cia jalan beriringan menuju ruang rawat shilla. tadi cia memutuskan untuk menjenguk pacar cakka. saat sampai didepan ruang rawat shilla, cakka memutar hendle pintu dan membirakan cia untuk masuk duluan *mupeng* shila yang sedang asyik mengganti-ngganti channel tv langsung menoleh dan menatap cia dengan heran, saat cakka muncul dari belakang cia, shilla langsung melototin cakka.

"oiya kenalin, ini cia."

"KETZIA LAURENTYA, sahabat masa kecil cakka sekaligus mantannya cakka sewaktu dia smp." ucap cia sambil menyalami shilla.

"shilla, pacarnya cakka." ucap shilla dengan cuek dan langsung mengalihkan pandangannya ke tv lagi.

***

shilla hanya diam sejak 1 jam yang lalu. ia merasa bosan, akhirnya ia memutuskan untuk mendengarkan musik dari i-phone'nya, sedangkan cakka? ia sedang sibuk dengan cia, , mantannya. shilla mendengus saat tangan cia sesekali menggelitikki cakka.

"kka." panggil shilla. tapi cakka masih ayik dengan mantannya itu.

"tuan cakka kawekas nuraga." ucap shilla dengan penuh penekanan.

"apasih shill?"

"udah jam 9, lo sama ketzia nggak pulang?"

"gue nginep."

"udah malem, aku ante kamu pulang  ya cia." lanjut cakka.

'ngomong sama gue aja oake lo-gue, kalo sama ketzia? aku-kamu. dih, sok sweet' batin shilla kesal.

***
sudah seminggu ini shilla berdiam diri dirumah, ya sejak seminggu yang lalu shilla sudah boleh pulang, tapi ia harus istirahat dulu agar kakinya yang patah itu bisa sembuh total. selama seminggu ini juga shilla dibuat kesal oleh caka. karna seminggu ini cakka banyak berubah jarang menghubunginya dan berkunjung kerumah. tiba-tiba pikiran shilla kembali ke kejadian 3 hari yang lalu saat dirinya menelfon cakka, ada suara wanita disana.

Beberapa kali shilla mendengus kesal, karena cakka tak kunjung menghubunginya. akhirnya ia memutusan untuk menghubungi cakka.

"hallo kodok."

"lagi dimana kka?"

"dirumah, kenapa?"

"kagak, cuman tanya doang."

'cakka! ini i-pad mu. capek tau bolak-balik taman-kamarmu terus, km pikir rumahmu kagak luas apa?'

'makasih kakak cia, kakak cia baik deh.'

'nggak usah muji-muji kayak gitu, ayo jalan.'

'oke wuff'

"haloo shill?"

"ya kka?"

"aku pergi dulu ya, nanti aku telfon lagi.."

'cakka, cepetan!.' teriak cia

'iya cia my wuff' ucap cakka

"goodbye kodok cantikku."


"apa lo akan balik sama gdais masa lalu lo itu kka? gue takut kalo lo balik sama dia, hati ge udah sepenuhnya buat lo. gue nggak tau gimana hidup gue tanpa lo." ucap shilla sambil memperhatikan cincin pemberian cakka yang berada di jari manis kanannya.

"KETZIA LAURENTYA, sahabat masa kecil cakka sekaligus mantannya cakka sewaktu dia smp."

'iya cia my wuff'


***


sekedar info aja, kalau Ketzia itu bukan cewek yang ditabrak cakka -baca Part 2- Cewek yang ditabrak cakka itu munculnya nanti di part 4 atau part 5 gitu :))  

Mengejar Restu Ayah -Part 2-

Mengejar Restu Ayah
-Part 2-
Kapan semua ini akan berakhir?

 ***

Mentari mulai terbenam, seorang gadis berambut panjang dan bergelombang itu masih termenung di pinggir pantai Bugel, Kulon Progo ini. Sangat indah ketika sore begini, pikirnya. Mungkin pantai ini memang jauh dari apartemennya, tapi ia ingin menenangkan pikirannya sejenak. Tiba-tiba pikirannya kembali ke kejadian tadi siang, saat ia melihat kekasihnya dengan oik, wanita yang di idam-idamkan oleh ayah kekasihnya itu. mereka -cakka dan oik- terlihat sangat mesra dan cakka tak menolak perlakuan oik itu.

'gue pikir lo bakal nolak keinginan bokap lo, tenyata berbanding terbalik dengan yang gue inginkan. lo nggak tau perasaan gue kek apa!' batin shilla

"CAKKAAAAAA GUE BENCI LOOOO!!!!" teriak shilla. ya, memang panta bugel disore hari sangatlah sepi.tak ada orang yang berkunjung, mungkin karna awan lagi mendung dan sebentar lagi akan menumpahkan air hujan. tapi shilla tak mempedulikannya,yang terpenting baginya sekarang hanyalah melepas beban dihatinya.

Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, shilla berlari menuju bibir pantai. menurutnya menangis saat hujan adalah suasana yang tepat, dengan begitu tak ada orang yang tau jika ia menangis. Shilla duduk dibibir pantai itu, membiarkan air pantai itu menghantam tubuhnya dan hujan membasahi dirinya. tiba-tiba ada seseorang yang memayunginya.

"jangan hujan-hujan, nanti sakit." ucap orang itu dengan tatapan lurus kedepan dan tetap memayungi shila.

"bukan urusanmu tuan cakka kawekas nuraga." ucap shilla penuh penekanan.

"ayo pulang, kita bicarakan dirumah."

"nggak! gue nggak mau pulang sama cowok muna kayak lo!"

"shilla, please jangan sakiti diri lo sendiri. ayo pulang. gue jelasin semuanya sampai detail." shilla menatap cakka.

"nggak perlu, makasih atas perhatiannya. tapi sayangnya gue nggak butuh." ucap shilla kemudian berdiri tegak disamping cakka dan membalikkan tubuhnya untuk pergi meninggalkan pemuda yang menyayat-nyayat hatinya saat ini.

Saat akan beranjak dari tempatnya, tiba-tiba sebuah tangan menahan pergelangan tangannya. shilla langsung berbalik dan menatap pemuda tersebut.

"lepasin gue." ucap shilla sambil menatap cakka dengan tatapan kebencian. Cakka tak mempedulikannya, cakka langsung mendekap shilla ke pellukannya, membiarkan gadis yang ia cintai itu menangis dipelukannya. Dua sejoli itu berada didunianya, tiba-tiba ada seorang laki-laki paruh baya yang membuyarkan dunia dua sejoli itu.

"JANGAN SENTUH ANAK SAYA! GADIS NGGAK TAU MALU! TADI BENTAK-BENTAK CAKKA! SEKARANG PELUK-PELUK ANAK SAYA! DASAR GADS LABIL!"

PLAKK
untuk kesekian kalinya shilla menerima tamparan yang keras dari ayah sang pacar. shlla hanya bisa menyembunyikan wajahnya sambi memegang pipi yang menjadi landasan dari tangan om tunggul

"udah om, kasian shilla nya." ucap oik

"biarin aja ik, biar tau rasa dia. om nggak mau cakka sakit hati gara-gara gadis labil kayak dia" ucap om tunggul sambil menunjuk wajah shilla.

"saya permisi om, kka, ik." ucap shilla sambil berlari menuju mobilnya.

"tuh kan, dia nggak ada sopan-sopannya sama sekali."

"AYAH! JANGAN PERNAH BEDA_BEDAIN SHILLA DENGAN OIK! SHILLA LEBIH BAIK DARIPADA OIK! AYAH NGGAK TAU ITU!"

PLAKK
kini pipi kanan cakka yang menjadi landasan tangan sang ayah, cakka hanya bisa memandangi ayahnya dan langsung pergi meninggalkan ayahnya dan oik di pantai. caka mengejar shilla untuk meminta maaf soal ayahnya.

dia sudah mencari shilla sejak 1 jam yang lalu, tapi hasilnya nihil ia tak menemukan jejak shilla. mungkinkah shilla kembali ke apartemennya?, pikirnya. tanpa babibubebo cakka langsung memacu mobilnya ke apartemen shilla yang jauh dari pantai bugel.

Cakka sangat frustasi, ia memutuskan untuk menyalakan tv mobilnya. ia mengganti-ganti channel sesuka hatinya, sampai ia berhenti disalah satu channel berita yang menurutnya menarik. cakka terus mendengarkan apa yang diucapkan sang pembawa berita. ia meminggirkan mobilnya ketika mendengar sebuah kecelakaan di kulon progo.

"sebuah mobil honda jazz merah, ber plat nomor A 511 LA mengalami kecelakaan didaerah kulon progo, jogja. kemungkinan mobil yang dikendarai oleh penyanyi cantik ini mengalami rem blong, sehingga ia tidak dapat menghentikan mobilnya sampai akhirnya ia menabrak trotoar. sekarang penyanyi remaja yang cantik ini dilarikan ke rumah sakit Intan permai..--"

cakka langsung memutar balik arahnya kembali ke kulon progo dan menuju rs. intan permai untuk menjenguk kekasihnya itu. cakka mengendarai mobilnya dengan kacau, beberapa lampu merahpun ia langgar. namun ia tak peduli dengan itu, yang ada dipikirannya saat ini hanyalah shilla seorang.

Saat sampai pekarangan rs. intan permai, cakka mengurangi laju mobilnya dan memarkirkannya segera. cakka langsung mengunci mobilnya dan langsung berlari menuju kedalam.

"sus.. pasien atas nama ashilla zahrantiara yang mengalami kecelakaan dikamar berapa ya sus?"

"bangsal mawar nomor 342, mas." tanpa mengucapkan terima aksih, cakka langsung berlari menuju bangsal mawar.

BRUKK
cakka menabrak seorang wanita sampai terjatuh, ia hanya mengucapkan 1 kata 'sorry' dan langsung berlari pergi tanpa membantu wanita itu.

'tukah cakka nuraga? sangat tampan, gue harus bisa jadi pacarnya biar bisa mendongkrak karier gue dan menghancurkan shilla. hahaha.' batin wanita yang ditabrak cakka tadi.
 ***

Mengejar Restu Ayah -Part 1-

Mengejar Restu Ayah
-Part 1-
Akankah terulang kembali?



Setelah sampai di apartemennya, shilla langsung merebahkan badannya dikasur. Masih terngiang-ngiang di pikirannya tentang apa yang dikatakan cakka tadi sewaktu mereka berada di mobil.

^^^^^^^^^

“Mas EL mau tunangan sama mbak Gita.”

“(tersenyum) bagus dong, kapan kka?”

“minggu depan, dan mas el nyuruh gue buat...”

“buat apaan sih kka?”

“(menghela nafas) buat ngajak lo datang ke acara pertunangannya.”

“(tersenyum masam) apa bokap loe mau nerima gue?”

“gue gak yakin shill.”

“tapi gue akan usahain biar ayah gue bisa nerima lo sebagai pacar gue.” Lanjut cakka bersemangat.

“(tersenyum masam) semoga ya...”

^^^^^^^^^

"gue takut kka, gue takut kalo kejadian enam taun yang lalu itu terjadi lagi, gue takut kka..." isak shilla sambil mengingat-ngingat kejadian 6 tahun yang lalu.

#Flashback : ON

"shill, nanti mampir kerumah gue dulu yuk!"

"ngapain?" tanyanya heran.

"guekan mau ngenalin lo sama nyokap-bokap gue. Soalnya gue udah janji sama mereka, kalo nanti gue punya cewek.. bakal langsun ggue kenalin sama mereka."

"...."tak ada jawaban dari shilla.

"mau yaa.. please.."pinta cakka. shila hanya mengangguk kecil sebagai jawaban 'ya'.

Saat lonceng berbunyi, semua murid SMA Gold Star *ngawur* langsung berhamburan keluar kelas untuk kembali kerumah mereka masing-masing. Sepasang kekasih berjalan beriringan disepanjang koridor, mereka adalah cakka-shilla. Cakka berencana setelah pulang sekolah ia akan langsung ajak shilla untuk mampir sebentar ke rumahnya. Cakka menyuruh shilla untuk menunggu didepan pos satpam, sementara cakka mengambil motor ninjanya.

"serius kka, lo boncengin gue pake ninja?" tanya shilla setelah cakka berhenti didepannya.

"serius udah bubar shillz, hehe."

"ah, jangan canda deh. beneran ini? gue takut jatoh kka."

"ahelah, lo tinggal pegangan dan duduk manis. ayo cepetan!" shilla segera menaiki ninja cakka dan dengan canggung, ia memeluk pinggang cakka.

"pegangan yang erat ya sayang?" shilla hanya bisa menyembunyikan wajahnya yang sudah merah itu karena perkataan cakka barusan.

Setelah 30menit membelah jalanan, akhirnya mereka -cakshill- sampai dihalaman rumah cakka yang mewah itu. shilla segera melepaskan pelukannya dan segera turun dari motornya cakka.

"ehm.."

"eh, ayah. kenalin nih yah, girlfriend'nya cakka. cantik kan yah?" ucap cakka sambil mengedipkan sebelah matanya.

"hem.. siapa namanya?"

"ashilla zahrantiara om." ucap shilla.

"oh ini toh penyanyi yang suka frontal-frontalan di twitter." ucap ayah tunggul dengan nada menyindir. (saat ini shilla adalah seorang penyanyi solo yang sedang naik daun dan digandrungi oleh para remaja. begitu juga dengan cakka, ia juga seorang penyanyi yang digandrungi oleh kaum remaja. bedanya, kalau shilla penyanyi solo sedangkan cakka tergabung dalam sebuah grub band yang bernama "the finest tree)

"ayah?!"

"apa cakka?! memang benarkan dia ini seorang artis remaja yang frontal dan labil! Seharusnya dia bisa mengendalikan emosinya, diakan sudah kelas 1 SMA! Dia beda dengan oik! oik sangat ramah, sopan dan tidak pernah berkata kotor ataupun labil seperti dia! itu menunjukan kalo dia adalah seorang wanita yang tak punya pendirian!"

"maaf ya om, saya tau saya labil dan frontal, sekali lagi maaf banget ya om, saya seperti itu karena saya ingin meluapkan emosi saya yang sudah tertahan lama didalam hati om. dan maaf lagi om, semua remaja juga pernah mengalami labil.. itu wajar.. labil bukan berarti tak punya pendirian bukan?"

"saya permisi om, kka." pamit shilla sambil berlari keluar dari pekarangan rumah cakka

"shill!"

"udahlah kka! dia itu cuma acting! ayah tau jalan fikiran perempuan seperti dia!"

"cakka kecewa sama ayah, bener-bener kecewa!" cakka langsung memacu ninjanya dengan kecepatan penuh.

'kamu dimana shill, please jangan bikin ku khawatir.' batin cakka

hujan deras mengguyur kota jogja sore ini, cakka terus memacu motornya. sedangkan shilla? ia hanya bisa terduduk lemas di taman komplek perumahan cakka tadi. shilla menangis sejadi-jadinya. tiba-tiba ada seseorang  yang mencengkeram bahunya. Perih, kini yang ia rasakan pada kulit bahunya. ia menoleh hkebelakang, seketika itu matanya ingin keluar dari tempatnya.

"om.. om kok bisa disini?"

PLAKK
sebuah tamparan keras dari tangan om tunggul sukses membuat pipi shilla menjadi merah dan perih. shilla menangis sambil memegang pipinya yang menjadi landasan tangan ayah pacarnya itu.

"KAMU! GADIS NGGAK TAU DIRI! KAMU SUDAH BUAT ANAK SAYA JADI MEMBANGKANG ORANG TUA! KAMU BISANYA CUMA MERUSAK AKHLAK CAKKA GADIS  LABIL!! MULAI SEKARANG JANGAN PERNAH DEKATI ANAK SAYA LAGI! GADIS NGGAK TAU DIRI KAMU!!" Bentak om tunggul.

#Flashback : OFF

"akankah terulang kembali, kenangan pahit itu?" tanya shilla dalam hati 

***

Mengejar Restu Ayah -Prolog-

Mengejar Restu Ayah
-Prolog-



Jogja malam ini sangat indah, duduk dipinggir jalan sambil memandangi kendaraanyang lalu lalang mempunyai kesenangan terendiri. Begitupun yang sedang dilakukan oleh seorang gadis berambut panjang yang bergelombang itu, ia duduk dipinggir jalan sambil menikmati suasana Jogja dimalam hari. Ia menyeruput teh panas yang ia beli di warung dekat persimpangan itu. saat tengah asyik memperhatikan keadaan sekitarnya, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahunya.


"balik yuk shill." ucap orang itu sambil tersenyum

"bentar napa cakkaaaaaa, lagi enak-enaknya juga."

"besok lagi ya, besok gue bawa lo ke alun-alun. kalo dipinggir jalan kayak gini persis gembel shill."

"muka lo emang muka-muka gembe sih kka."

"asem, udah ayo pulang. nanti gue telfon nyokap lo biar lo dibawa balik ke jakarta dan nggak akan ada lagi liburan ke jogja dan lo bakal dijodohin trus nggak bisa kesini abis itu-----" Belum sempat cakka menyelesaikan kata-katanya, mulutnya sudah ditutup tangannya shilla.

"iya, iya bawel. ayo pulang!"

"dari tadi kek." dumel cakka.

Di dalam mobil cakka, cakka dan shilla hanya saling membisu. cakka sedang serius dengan jalanan sedangkan shilla sedang bergelut dengan pikirannya.

"shill."

"hmm"

"lo mikirin apa sih shill?"

"enggak kok." elak shilla sambil tersenyum. cakka meminggirkan mobilnya dan menatap shilla dengan lembut.

"soal ayah ya?"

"hah? eng.. eng.. enggak kok kka, enggak. beneran deh."

"soal ayah jangan dimasukin hati ya shill, gue akan selalu perjuangin hubungan kita. dan tolong lo perjuangin juga ya. gue nggak tau hidup gue bakal hampa tanpa lo shill. gue cinta sama lo." ucap cakka sambil memegang pipi shilla dengan kedua tangannya. shilla hanya mengangung dan berusaha menahan air matanya agar tak jatuh.

Cakka kembali melajukan mobilnya menuju apartemen shilla. sejak awal mereka pacaran, ayah cakka tak pernah menyetujuinya. tapi, hal itu tak menghalangi cinta mereka. 6 tahun mereka bersama, 6 tahun juga cakka menentang ayahnya dan selama 6 tahun juga shilla sabar menerima cacian ayahnya cakka (ayah tunggul). tapi, Bundanya cakka (bunda idha) sangat menyetujui hubungan mereka, karna menururt bunda idha shilla lah yang bisa merubah cakka menjadi anak yang tak melenceng dari agama. orang tua shilla juga sudah merestui mereka.

***

Prolognya cukup sampai disini.
maaf kalau cerbungnya gaje
maaf kalo typo
dan maaf kalau jelek, hehe